Senin, 19 September 2016

MAKALAH KRITIK



Kritik
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kritik Esai



                                     


DISUSUN OLEH

DINDA AULIA DEFI
DINA HARTANTI HERMAWAN
ERLINDO BERLIANA
GUSMINA DEWI
MIFTAHUL RAHMI
SILVINA ATI NINGSIH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
JURUSAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2016




BAB I
Pendahuluan
A.           Latar Belakang
     Semua orang dapat membaca dan menafsirkan dengan baik serta dapat pula menikmatinya dengan baik, tanpa adanya kritik satra. Namun kenyataannya sering mendapat kecaman atau keluhan bahwa karya si A tidak berisi, tidak mempunyai nilai kemanusiaan, atau bahkan dikatakan karya tersebut tidak berguna atau tidak membawa pesan apa-apa hanya sebuah karya kosong.
Dengan adanya kondisi tersebut kritik memiliki peran sebagai jembatan penghubung antara karya dengan penikmatnya. Sumbangan pikiran dan analisis pengkritik yang baik bisa menimbulkan minat yang menyala-nyala bagi penikmatnya untuk menikmati karya tersebut. Pengkritik dalam hal ini dapat menjadi pemandu pembaca dalam menikmati suatu karya. Selain itu kritik berguna untuk dijadikan alat pemandu bakat penulis muda dan dapat mematangkan penuulis-penulis yang telah berkarya.
Kritik bukan untuk dihindari, tetapi untuk dijadikan sebagai motivasi untuk menempa diri. Jangan pernah takut dalam menghadapi kritik karena pemanfaatannya sangat baik untuk diri anda dan karena pada prinsipnya memang tidak ada manusia yang sempurna. Jadikan kritik sebagai pembelajaran untuk memperbaiki kesalaan yang ada pada karya yang kiata buat.   
B.            Rumusan Masalah
a.              Apa pengertian kritik?
b.             Apakah yang menjadi ciri-ciri kritik?
c.              Apakah tujuan dari menulis kritik?
d.             Apa fungsi kritik?
e.              Apa saja yang termasuk dalam jenis kritik?
f.              Bagaimana langkah-langkah menulis kritik?


BAB  II
Kritik
A.           Pengertian
Dalam pengertian sehari-hari kata kritik diartikan sebagai pennilaian terhadap suatu fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Secara etimologis, krtik berasal dari kata “krites” (bahasa Yunani) yang berarti “hakim”. Kata kerjanya adalah “krinein” (menghakimi). Kata tersebut juga merupakan pangkal dari kata benda  “criterion” (dasar penghakiman). Dari kata tersebut mmuncul “kritikos” untuk menyebut hakimkarya sastra. (dalam buku kritik sastra feminis oleh Wellek,  1978; Pradopo, 1997).
Berdasarkan KBBI, kritik adalah kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya.
Kritik tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya (Curtis, dkk., 1996: 284).
Teori kritik dalam arti luas menitik beratkan pada upaya pembebasan manusia seutuhnya dari hal-hal yang memperbudaknya (Didi Pramono dalam blogger).
Teori kritik harus memenuhi tiga kriteria, yaitu harus jelas, praktis, dan normatif, semua pada waktu yang sama. Teori harus menjelaskan sesuatu yang keliru, kemudian melakukan identifikasi agar sasaran dapat merubah kekeliruannya. Menyiapkan keduanya dalam hal norma-norma yang tepat untuk kritik dan tujuan yang praktis yang dapat dicapai untuk transformasi.
Mengkritik berarti memberikan tanggapan terhadap sesuatu atau karya orang lain. Tanggapan tersebut dapat berupa penilain baik atau buruknya suatu karya yang dilakukan secara objektif. Kritik biasanya  menampilkan kelebihan ataupun  kekurangan dari sebuah karya. Kritik tidak hanya berupa tulisan, namun kritik juga dapat disampaikan secara langsung ataupun lisan. Kritik biasanya di buat berdasarkan selera personal berdasarkan pengalaman masing masing. Jadi dapat di simpulkan bahwa kritik merupakan kegiatan mencari kesalahan, memuji, menilai, membandingkan dan menikmati sebuah karya. Kritik sering kali di kaitkan dengan sastra.
B.            Ciri-Ciri
Untuk mempermudah mengenali sebuah kritik maka berdasarkan beberapa pengertian para ahli dapat diketahui sebuah kritik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.              Bersifat menanggapi atau mengomentari karya orang lain.
b.             Menunjukkan kelebihan dan kekurangan karya tersebut.
c.              Kritik berisi tafsiran terhadap suatu karya dengan disertai penjelasan dan alasan.
d.             Dalam kritikan terdapat sebuah penalaran analisis,interprestasi dan evaluasi.
e.              Kritik merupakan pendapat yang bersifat objektif.
f.              Kritik dapat berisi kecaman dan pujian terhadap suatu karya.
C.           Tujuan
Dalam mengkritik, tentu kita memiliki tujuan yang ingin kita sampaikan. Adapun tujuan dari kritik adalah :
a.              Memperbaiki suatu karya ,yaitu dengan melakukan koreksi terhadap kesalahan yang terdapat dalam suatu karya.
b.             Bertujuan menjembatani pemahaman pembaca/apresiator/apresian dengan karya yang bersangkutan.
c.              Memberikan penilaian secara subjektif, ilmiah dan terstruktur terhadap suatu karya
d.             Bertujuan akademis. Kegiatan krtitik ini dilakukan oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar akademis.
e.              Bertujuan komersil, motivasi seorang kritikus untuk mendapat bayaran atas kegiatan kritik,seperti menulis pada kolom surat kabar.
D.           Fungsi kritik
Setelah diperoleh pemahaman mengenai pengertian, ciri-ciri dan tujuan dari kritik maka kritik mempunyai beberapa fungsi:
a.              Meningkatkan kualitas suatu karya setelah dikoreksi beberapa kekurangannya. Sehingga seseorang yang menghasilkan karya dapat mengetahui apa yang harus diperbaiki dalam karya tersebut agar lebih baik.
b.             Kegiatan yang dapat mendorong penciptaan suatu karya. Semakin banyak orang yang mengadakan kritik, maka akan mendorong orang lain untuk membuat karya yang bermanfaat dan bernilai tinggi.
c.              Sebagai apresiasi suatu karya seorang pengarang akan merasa dihargai jika karya tersebut diapresiasi salah satunya melalui kegiatan kritik.
d.             Memberikan informasi dengan sudut pandang lain dari sebuah karya. Membantu pembaca mengungkap nilai yang tersembunyi dari sudut pandang yang berbeda.
e.              Mempermudah penyampaian pesan suatu karya kepada penikmat karya tersebut.
E.            Jenis-jenis kritik
Berdasarkan pemaparan di atas,  kritik dapat dibagi atas beberapa jenis berdasarkan tujuan, nada kalimat, sasaran, karya.
a.              Dilihat dari tujuan
1)            Kritik konstruktif, yaitu kritik yang dilakukan dengan sikap welas asih terhadap orang memenuhi syarat untuk kritik yang bertujuan untuk membangun.
2)            Kritik destruktif, yaitu kritik yang bertujuan tidak membangun yang bersifat destruksi (merusak, memusnahkan, atau menghancurkan).
b.             Dilihat dari nada kalimat
1)            Kritik lunak, yaitu kritik yang digunakan dengan kata-kata yang lunak.
2)            Kritik keras, yaitu kritik yang digunakan dengan kata-kata yang keras dan sedikit menyinggung.


c.              Dilihat dari siapa sasaran kritiknya
1)            Pejabat atau tokoh publik, yaitu terhadap pejabat atau tokoh publik yang digaji memakai uang rakyat.
2)            Bukan tokoh publik atau bukan pejabat publik, yaitu kritik terhadap orang-orang terkenal yang tidak digaji memakai uang rakyat.
d.             Dilihat dari karya
1)            Kritik sastra, yaitu bidang studi sastra yang berhubungan dengan pertimbangan karya sastra, mengenai bernilai atau tidaknya sebuah karya sastra. Bila dilihat dari segi pendkeatan atau metode kritik maka kritik sastra dapat dibagi atas dua jenis:
r   Kritik sastra penilaian (Judicial Critism), yaitu kritik sastra yang sifatnya memberikan penilaian terhadap pengarang dan karyanya.
r   Kritik sastra induktif (inductive criticsm), yaitu kritik sastra yang tidak mau mengakui adanya aturan-aturan atau ukuran-ukuran yang ditetapkan sebelumnya.
Disamping itu masih ditemui pembagian yang lain yang sifatnya merupakan perincian dari sastra penilaian (Judicial criticism) di atas, yaitu sebagai berikut:
r   Kritik sastra ilmiah (scientific criticism)
r   Kritik sastra estetis (Aestehetic criticism)
r   Kritik sastra sosial (Sosiological criticism)
Berdasarkan pendekatannya terhadap karya sastra, kritik sastra itu digolongkan menjadi empat jenis (Abrams;1981) yaitu:
r   Kritik mimetik (mimetic criticism), yaitu kritik yang bertolak pada pandangan bahwa karya sastra merpakan suatu tiruan atau penggambaran dunia dan kehidupan manusia.
r   Kritik pragmatik (pragmatic cristicism), yaitu suatu kritik yang disusun berdasarkan pandangan bahwa sebuah karya sastra itu disusun untuk mencapai efek-efek tertentu kepada pembacanya, seperti efek kesenangan, estetika, pendidikan dan sebagainya.
r   Kritik ekspresif, yaitu kritik sastra yang menekankan tealaahan kepada kebolehan pengarang dalam mengekspresikan atau mencurahkan idenya kedalam wujud sastra (umumnya puisi).
r   Kritik objektif, yaitu kritik sastra yang menggunakan pandangan bahwa suatu karya sastra adalah karya yang mandiri.
Ditinjau dari segi bentuknya, kritik sastra dibagi atas kritik relatif dan kritik absolut. Adapula pemisahan antara kritik teoritis dan kritik praktis.
F.            Langkah-Langkah Menulis Kritik
Dalam melakukan penilaian atau kritik terhadap sebuah karya, hendaknya seorang kritikus memperhatikan beberapa langkah-langkah berikut:
a.              Sikap serba menanya
Dengan sikap serba menanya hendaknya seorang kritikus melakukan penjelajahan sambil melakukan penikmatan. Menyelami maksud yang disampaikan dalam karya tersebut. Setelah menyelami isi karya tersebut maka pertanyaaan pertanyaaan yang timbul satu persatu akan terjawab.
b.             Membuat tafsiran-tafsiran
Setelah menjelajahi isi dari karya tersebut maka seorang kritikus hendaknya membuat tafsiran-tafsiran kemudian dipadukan dengan pengalaman membaca, mengamati, dan menikmati karya yang lain. Dengan kata lain kritikus akan membandingkan karya yang satu dengan yang lainnya. Disitu akan muncul penilaian.
c.              Menempatkan diri dalam karya tersebut
Dalam hal ini seorang kritikus hendaknya memposisikan diri menjadi bagian dari karya tersebut. Sebab mau tidak mau ia pasti telah terpegaruh oleh unsur-unsur yang melahirkan karya tersebut.
d.             Menentukan dasar-dasar penilaian
Menentukan dasar-dasar penilaian seagai tolak ukur dalam melakukan penilaiaan baik atau buruknya sebuah karya. Hal ini menuntut seorang kritikus untuk syarat-syarat suatu karya yang dikatakan baik.
e.              Membuka dirinya terhadap nilai baru yang muncul dalam karya tersebut.
Hal ini tentu sangat bergantung pada keterbukaan dan kepekaan jiwa yang bersangkutan dan daya mampu karya itu memberikan nilai baru.

















BAB III
Simpulan
Jadi, kritik pada pada dasarnya merupakan sebuah penilaian, penikmatan, dan penghayatan terhadap sebuah karya. Dalam melakukan kritik hendaknya seorang kritikus mengetahui wawasan yang luas, serta mengetahui kriteria dari sebuah karya yang dapat dikatakan baik maupun karya yang dikatakan kurang baik. Pada dasarnya karya merupakan sebuah hasil dari kreatifitas manusia. oleh sebab itu kritik biasanya bersifat pandangan personal.
Dalam membuat kritik diharapkan kritikus dapat mencapai tujuan-tujuan dari kritik yang dibuatnya. Kebebasan yang dilakukan dalam mengkritik dapat berupa menunjukkan kelemahan sebuah karya atau dapat pula menunjukkan kelebihan yang terdapat pada karya tersebut. Oleh sebab itu seorang kritikus hendaknya berhati-hati dalam menilai hasil karya orang lain.


















Daftar Pustaka
Dalman. 2013. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: Rajawali Pers.
Endraswara, Suwardi. 2013. Metodologi Kritik Sastra. Yogyakarta: Ombak (Anggota Ikapi)
Endraswara, Suwardi. 2013. Teori Kritik Sastra. Yogyakarta:  CAPS (Center for Academic Publishing Service)
Junus, Umar. 1985. Persepsi Sastra Sebuah Pengatur. Jakarta: PT. Gramedia.
Semi, Atar. 1984. Kritik Sastra. Bandung: Angkasa.
Sugihastuti, Suharto. 2015. Kritik Sastra Feminis “Teori dan Aplikasi”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wiyatmi. 2012. Kritik Sastra Feminis. Yogyakarta: Ombak.
https//ffugm.wordpres.com/2012/04/30/filsafat-mengenal-macam-macam-kritik/