Rabu, 29 Oktober 2014

Pengertian Karangan Persuasi Beserta Contohnya

Pengertian Karangan Persuasi

Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan membuat pembaca percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yag mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat atau gagasan ataupun perasaan seseorang.
Dalam karangan persuasi, fakta-fakta yang relevan dan jelas harus diuraikan sedemikian rupa sehingga kesimpulannya dapat diterima secara meyakinkan (Lamuddin Finoza, 2009: 253).
Pendapat lain diungkapkan Kosasih (2003:27) bahwa karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu yang diujarkan sipenulis. Oleh karena itu, sebuah tulisan persuasif memerlukan data sebagai penunjang. Data yang digunakan dalam tulisan atau karangan persuasif lebih baik berupa fakta. 
Dalam tulisan atau karangan persuasif biasanya menggunakan kalimat-kalimat yang sifatnya mengajak atau memengaruhi pembaca agar bersikap atau melakukan sesuatu.
 
 Contoh Karangan Persuasi
 
Obat Herbal Solusi Terbaik

Banyak penyakit yang diderita oleh manusia sekarang. Ada penyakit dalam seperti paru-paru, hipatitis, magh. Ada juga penyakit tulang, penyakit THT, penyakit kulit dan lain-lainnya
Apa bila seseorang menderita suatu penyakit, jalan terbaik adalah pergi berobat. Penderita penyakit paru-paru dan hipatitis berobatnya ke dokter spesialis dalam. Penderita sakit tulang berobatnya ke dokter spesialis tulang. Penderita penyakit telinga, hidung, dan tenggorokan berobatnya ke dokter spesialis THT
Dokter pun berusaha menganalisan dan memberikan tindakan yang tepat. Obat yang cocok atas izin Allah pun mengabulkan maka si sakit menjadi sembuh. Namun, ada pasien yang sudah bertahun-tahun minum obat namun tidak kunjung sembuh.
Perluh diketahui mengkonsumsi obat kimia terlalu banyak akan berakibat vatal. Diantaranya menyebabkan sakit jantung, gangguan hati, bahkan dapat mengakibatkan gagal ginjal.
Si penulis memberi solusi kepada pembaca yang selalu mengkonsumsi obat kimia. Beralihlah ke obat herbal. Sudah banyak terbukti penderita penyakit yang sembuh oleh obat herbal ini. Disamping harganya ekonomis, obat herbalpun bisa diramu sendiri. Yang paling penting adalah obat herbal aman untuk dikonsumsi.
Untuk itu beralihlah ke obat herbal sekarang juga.

Selasa, 30 September 2014

CUPS SONG

Wey...*tebarmelati* :D :*
Hari ini kakak akan mempostingkan something new menurut kakak tapi udah booming sebelumnya #katrokyakak-,- iyaiyaiya.. namanya CUPS SONG*narinari* hehehe.. Jadi ceritanya kakak punya teman sekamar yang baru2 ini juga belajar CUPS SONG gitu hihih... Karena melihat kegigihannya buat belajar,tergugahlah hati kakak buat posting vid.cupssong itu ... ok deh cekidot aja :*

ini versi yang sebenarnya...


kalo yang ini versi selanjutnya..(cover)
   

gimana??? tertarik?? :D iya kakak juga tertarik...selamat mencoba yaa bagii yang mau cover lagu apa ajalah ya.. wkwkwk


Kamis, 11 September 2014

PEMBELAJARAN SEJARAH SASTRA

Assalamualaikum #jengjengjeng kali ini saya akan memposting makalah dengan teman hakikat pembelajaran sejarah sastra.Judul yang saya angkat adalah PEMBELAJARAN SEJARAH SASTRA #engieng :D . cekidot...






PEMBELAJARAN SEJARAH SASTRA
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen : Hadi Rumadi, S.Pd,. M.Pd
Kelompok : 5
Suldin
Ririt Harianti
Dewi Nurazizah
Miftahul Rahmi
Kelas 14B
 Prodi Pend. Bahasa & Sastra & Indonesia & Daerah
Jurusan Bahasa dan Seni
Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendidikan 
UNIVERSITAS RIAU







A.Latar Belakang
Hakikat sastra, sastra pada dasarnya bukanlah ilmu, sastra adalah cabang seni. Seni sangat ditentukan oleh faktor manusia dan penafsiran, khususnya masalah perasaan, semangat, kepercayaan. Oleh karena itu sastra mempunyai cakupan yang sangat luas tergangtung dari sisi mana manusia memandangnya.
Dalam dunia pendidikan kajian sastra mampu memberikan sumbangsih yang cukup besar dalam pola kebudayaan, sejarah, sosial dan dalam sastra itu sendiri, sebab  Sastra mampu menjawab terhadap apa yang pernah ada di muka bumi,  karena sastra berasal dari hasil pengamatan tentang apa yang terjadi disekelilingnya sebagai opini yang mesti di ungkapkan serta hasil dari akibat pengalaman bathin. Sastra adalah hasil dari olah pikir rasa dan karsa manusia sehingga sastra mengandung nilai estetika yang tinggi.
Melalui pengamatan, Pengajaran sastra melalui proses pembelajaran di bangku sekolah belum mendapatkan hasil yang maksimal jika ditinjau dari aspek kreatifitas dan humanitas padahal aspek yang sangat di perlukan dalam membuat sastra adalah kreatifitas baik sebagai pencipta begitupula dalam mengapresiasikan sastra selaku penikmat karya sastra. Peranan guru sangat di perlukan dalam menciptakan model pembelajaran sastra. Oleh karena itu seorang guru mestilah mengetahui hakikat dari sastra tersebut serta hakikat dari pengajaran sastra. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hakikat dari pengajaran sastra










B.Pembahasan
·    Sastra (Sanskerta: shastra) merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta ‘Sastra’, yang berarti “teks yang mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar ‘Sas’ yang berarti “instruksi” atau “ajaran” dan ‘Tra’ yang berarti “alat” atau “sarana”. Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
·    Pengertian Sejarah Sastra Menurut Para Ahli
1.       Mursal Esten (1978 : 9) Sastra atau Kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
2.       Semi (1988 : 8 ) Sastra. adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya menggunakan bahasa sebagai mediumnya.
3.       Panuti Sudjiman (1986 : 68) Sastra sebagai karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya.
4.       Ahmad Badrun (1983 : 16) Kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan bahasa dan garis simbol-simbol lain sebagai alai, dan bersifat imajinatif.
5.       Engleton (1988 : 4) Sastra adalah karya tulisan yang halus (belle letters) adalah karya yang mencatatkan bentuk bahasa. harian dalam berbagai cara dengan bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangtipiskan dan diterbalikkan, dijadikan ganjil.
6.      Plato
Sastra adalah hasil peniruan atau gambaran dari kenyataan (mimesis). Sebuah karya sastra harus merupakan peneladanan alam semesta dan sekaligus merupakan model kenyataan. Oleh karena itu, nilai sastra semakin rendah dan jauh dari dunia ide.
7.  Aristoteles sastra sebagai kegiatan lainnya melalui agama, ilmu pengetahuan dan filsafat.
8.   Robert Scholes (1992: 1) Tentu saja, sastra itu sebuah kata, bukan sebuah benda
9.  Sapardi (1979: 1) Memaparkan bahwa sastra itu adalah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium. Bahasa itu sendiri merupakan ciptaan sosial. Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan social.
10. Taum (1997: 13) Sastra adalah karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif” atau “sastra adalah penggunaan bahasa yang indah dan berguna yang menandakan hal-hal lain”
11. Menurut kelompok kami sastra adalah segala bentuk keindahan yang diciptakan oleh manusia sehingga dengan keindahan itu manusia dapat melihat dan menikmatinya

·    Jenis-jenis Sastra
Dalam perkembangan sastra akhir-akhir ini, karya sastra dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu (a) sastra imajinatif, dan (b) sastra non-imajinatif.

·    Pengertian pengajaran sastra
Sistem pengajaran sastra memerlukan pembenahan besar dengan kepentingan untuk pencapaian proses dan hasil maksimal. Sistem itu mengaju pada kurikulum dan strategi guru dalam pengajaran sastara.

·    Tujuan pengajaran sastra
Secara garis besar tujuan pengajaran sastra bisa dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah memperoleh pengetahuan tentang sastra, dan bagian selanjutnya adalah memperoleh pengalaman bersastra. Pengetahuan tentang sastra mencakup pengetahuan tentang teori sastra, kritik sastra, dan sejarah sastra. Sedangkan pengalaman bersastra mencakup kegiatan berapresiasi atau reseptip dan berekspresi atau produktif.
Sejarah sastra adalah bagian dari ilmu sastra yang mempelajari perkembangan sastra dari waktu ke waktu. Di dalamnya dipelajari ciri-ciri karya sastra pada masa tertentu, para sastrawan yang berkecimpung pada masanya, karya-karya sastra yang bagus yang menghiasi dunia sastra, serta kejadian-kejadian yang terjadi seputar masalah sastra. Seorang sejarawan sastra selain harus mampu mendokumentasikan karya sastra, dia juga harus mampu membuat pemilahan hasil dokumentasinya berdasarkan ciri, gaya, klasifikasi, gejala-gejala yang ada, pengaruh, karakter dan lain-lain.
 Pada hakikatnya, teori sastra membahas secara rinci aspek-aspek yang terdapat dalam karya sastra baik konvensi bahasa yang meliputi makna, gaya, pilihan kata, struktur maupun konvensi sastra yang meliputi tema, tokoh, penokohan, alur, latar dan lainnya yang membangun sebuah karya sastra atau lazim juga disebut unsur intrinsik. Di sisi lain kritik sastra merupakan ilmu sastra yang mengkaji, menelaah, meneliti, mengulas memberi pertimbangan, serta memberikan penilaian terhadap karya sastra tersebut. Untuk memberikan pertimbangan atas karya sastra, kritikus sastra bekerja sesuai dengan konvensi bahasa dan konvensi sastra yang melingkupi karya sastra.
Begitu juga hubungan antara teori sastra dengan sejarah sastra. Sejarah sastra adalah bagian dari ilmu sastra yang mempelajari karya sastra dari waktu ke waktu, sebagai bagian dari pemahaman terhadap budaya bangsa. Perkembangan sejarah sastra suatu bangsa atau suatu daerah diperoleh dari penelitian karya sastra yang dihasilkan para peneliti sastra yang menunjukan terjadinya perbedaan-perbedaan atau persamaan-persamaan karya sastra pada periode tertentu.












  C.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan makalah ini adalah:
1.       Sastra pada dasarnya bukanlah ilmu, sastra adalah cabang seni. Seni sangat ditentukan oleh faktor manusia dan penafsiran, khususnya masalah perasaan, semangat, kepercayaan.
2.       Dalam bahasa Indonesia kata sastra biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesusastraan” atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu.
3.       Dalam perkembangan sastra akhir-akhir ini, karya sastra dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu (a) sastra imajinatif, dan (b) sastra non-imajinatif.
4.       Secara garis besar tujuan pengajaran sastra bisa dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama adalah memperoleh pengetahuan tentang sastra, dan bagian selanjutnya adalah memperoleh pengalaman bersastra



















DAFTAR PUSTAKA